Pages - Menu

Pages - Menu

Pages

Tuesday, March 14, 2017

Ilmu Sosial Dasar

Pengertian Ilmu Sosial Dasar

Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkain oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, psikologi sosial.
Ilmu Sosial Dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, karena masing-masing sebagai disiplin ilmu memiliki obyek dan metode ilmiahnya sendiri-sendiri yang tidak mungkin dipadukan.
Ilmu Sosial Dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena Ilmu Sosial Dasar tidak mempunyai obyek dan metode ilmiah tersendiri dan juga tidak mengembangkan suatu penelitian sebagai mana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sosial di atas.

Tujuan Ilmu Sosial Dasar

Tujuan umum Ilmu Sosial Dasar ialah pembentukan dan pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungannya, khususnya gejala berkenaan dengan masyarakat dengan orang lain, agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran berkenaan dengan lingkungan social dapat dipertajam.

Tujuan khusus:
  • Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-maslah sosial yang ada dalam masyarakat.
  • Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
  • Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya).
  • Memahami jalan pikiran para ahli dalalm bidang ilmu pengetahuan lalin dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalalm rangka penanggulangan maslah sosial yang timbul dalam masyarakat.

Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar

Ilmu sosial dasar mencakup masalah-masalah sosial yang timbul didalam sebuah masyarakat. Untuk menelaah masalah-masalah sosial tersebut hendaknya terlebih dahulu dapat mengidentifikasi kenyataan-kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tersebut. Sehingga ilmu sosial dasar dapat dibedakan atas tiga golongan besar yaitu :
  • Kenyataan-kenyataan sosial yang ada didalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
  • Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas pada ilmu sosial.
  • Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan satu sama lain.

Salah Satu Permasalahan

Indonesia Dinilai Alami Tsunami Sosial

MAKASSAR, RAKYATSULSEL.COM – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulsel, Makassar menggelar pendidikan dan pelatihan, Senin (20/2). Diklat bertajuk ‘Smart Teaching and Heart Language Approach’ ini, digelar di Masjid Raodhatul Jannah, Jl Berua Raya, Makassar.Dalam kesempatan ini, Ketua LDII Sulsel, Hidayat Nahwi Rasul, mengatakan, saat ini Indonesia sedang mengalami tsunami sosial. Sehubungan dengan hal tersebut, peranan pendidikan dengan metode pendekatan bahasa hati (heart language approach) dipandang penting.“Indonesia kini dilanda tsunami sosial berupa banyaknya kasus penyalahgunaan narkoba dan pengakses konten pornografi,” kata Hidayat diberitakan Rakyat Sulsel, Selasa (21/2).Menurut Hidayat, LDII sebagai ormas patutnya berfungsi sebagai penahan tsunami sosial yang ada. “Kalau semua elemen di LDII bisa menjadi pembelajar yang baik, maka LDII dapat mereduksi efek tsunami sosial yang terjadi,” katanya.Menurutnya, semua warga LDII harus bisa menjadi pembelajar. Teknik mengajar cerdas dengan pendekatan bahasa hati, kata Hidayat, merupakan alat untuk berdakwah. Tidak hanya dakwah secara lisan, tetapi juga dakwah dengan perbuatan.“Sehingga warga LDII sebagai pendakwah, pengajar, dan pendidik bisa menyinkronkan antara pikiran dan hati dalam melakukan tugasnya,” lanjutnya.Dengan menjadi organisasi pembelajar, LDII dapat berperan sebagai elemen masyarakat yang berkontribusi pada bangsa dan negara. “Saya kira, LDII sebagai organisasi pembelajar harus bisa berkontribusi dalam dunia pendidikan di kehidupan keluarga dan bermasyarakat,” tutupnya.