Monday, December 3, 2018
- 12:44 AM
- 0 Comments
A. Pengertian Desain Komunikasi
Visual
Desain Komunikasi Visual (DKV) adalah
cabang ilmu desain yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif,
teknik dan media dengan memanfaatkan elemen-elemen visual ataupun rupa untuk
menyampaikan pesan untuk tujuan tertentu (tujuan informasi ataupun tujuan
persuasi yaitu mempengaruhi perilaku). Yang menarik dari sini adalah seorang
sarjana DKV harus bisa mengolah pesan tersebut secara efektif, informatif dan
komunikatif.
Banyak hal-hal mendasar yang dipelajari di
program studi DKV. Mengembangkan bentuk bahasa visual (bermain gambar),
mengolah pesan (bermain kata) keduanya untuk tujuan sosial maupun komersial,
dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada kelompok lainnya. Visual
berwujud kreatif dan inovatif, sementara inti pesan harus komunikatif, efisien
dan efektif saling mendukung agar tersampaikan dengan baik pada sasaran.
B. Sejarah Desain Komunikasi
Visual
Pada zaman
pra-sejarah manusia telah mengenal dan telah mempraktekkan komunikasi secara
visual. Lukisan-lukisan yang
ditemukan dalam gua
sejarah merupakan permulaan manusia
menerapkan komunikasi visual
kepada manusia lainnya. Kemudian
berkembang lebih maju lagi dengan bentuk komunikasi visual lain seperti
hieroglyphics, tulisan, prasasti,dan buku.
Pada
tahun 1447, Johannes
Guttenberg menciptakan teknologi
mesin cetak. Pada awalnya teknik cetak
ini membuat tulisan
dan gambar pada
satu halaman atau papan
kayu saja. Namun
dalam perkembangannya mesin
ini digunakan pada satuan huruf saja, lalu disusun menjadi suatu kalimat.
Penemuan ini menjadi perkembangan
yang mutakhir pada
saat itu dan menjadi
titik balik kebangkitan Eropa.
Pada
tahun 1797, Aloys
Senefelder menciptakann teknik
cetak baru yaitu Lithografi. Teknik cetak ini
memanfaatkan prinsip saling tolak air dan media batu litho. Teknik ini
memungkinkan untuk meggambar lebih luas dalam bentuk blok-blok yang
besar dan dimungkinkan dilakukannya pemisahan
warna dalam menggambar poster.
Penemuan ini memulai masa kejayaan dari poster.
C. Perbedaan Desain Komunikasi
Visual dengan Seni Murni
Desain Komunikasi Visual seperti yang sudah
dijelaskan pada sub materi diatas memiliki perbedaan dengan Seni Murni, dimaa
Seni murni merupakan ekspresi jiwa yang bersifat individual, subjektif, dan
lebih ditujukan kepada kepuasan terhadap karya, bukan terhadap fungsi.
Hal itu lah yang membuat desain
komunikasi visual berbeda dengan seni murni. Sebuah karya seni lebih bersifat
ekspresif dan tidak punya tujuan secara umum. Seni bersifat individual dan
berorientasi kepada ekspresi dan kepuasan dari pembuatnya (seniman). Sedangkan
desain grafis berorientasi kepada kegunaan atau fungsinya. Desain grafis yang
baik akan dilihat dari seberapa besar impact dari karya yang dihasilkannya.
Sebagai contoh, bandingkan sebuah lukisan
dengan sebuah poster. Lukisan tidak mengajak siapapun untuk melakukan apapun.
Lukisan hanya menggambarkan sesuatu yang bisa dinilai bebas dari berbagai sudut
pandang. Namun berbeda dengan poster. Poster ditujukan untuk menyampaikan suatu
pesan kepada massa. Dan tingkat keberhasilannya pun dilihat dari seberapa baik
massa terpengaruh dengan poster tersebut.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa desain
komunikasi visual dan seni murni adalah suatu hal yang berbeda. Desain
komunikasi visual adalah seni yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang
banyak dalam bentuk tampilan visual. Sedang seni murni adalah ekspresi jiwa
yang bersifat individual, subjektif, dan lebih ditujukan kepada kepuasan
terhadap karya, bukan terhadap fungsi.
D. Elemen - elemen Desain
Komunikasi Visual
Elemen-elemen desain komunikasi visual
Menurut Christine Suharto Cenadi sendiri pada (1999:5) mengatakan bahwa
Elemen-elemen yang trdapat pada desain komunikasi visual terdiri dari 7 Elemen
di antaranya ialah: Layout, Tipografi, Ilustrasi, Simbolisme, Warna, Animasi,
Suara. Elemen-elemen ini juga bisa berkembangan
dengan penggunaan suatu media dan perkembangan di jaman teknologi,
Berikut Elemen-elemennya:
1. Layout (Tata Letak Perwajahan)
Layout Menurut Graphic Art Encyclopedia
pada (1992:296) mengatakan bahwa Layout ialah Setingan yang dapat dilakukan
dengan menggunakan sebuah buku, majalah, atau bentuk publikasi lainnya,
sehingga teks dan ilustras yang sobat buat sesuai dengan bentuk yang
dihasilkan. In English: “Layout is arrangement of a book, magazine, or other
publication so that and illustration follow a desired format”.
2. Tipografi
Tipografi Menurut Frank Jefkins sendiri
pada (1997:248) ialah:
Tipografi yang Seninya memiliki
huruf, dari sebuah bilangan ribuan jumlah rancangan atau sejenis hurf desain
yang telah tersedia, menghubungkan jenis-jenis huruf yang berbeda,
menghubungkan beberapa jumlah kata yang dimiliki ruangan yang trsedia, dan
memberi tanda pada naskah sebagai proses typesetting, dengan memakai ketebalan
serta ukuran huruf yang berbeda. Tipografi yang lebih efektif menuju pada
keterbacaan dan keunikan, dan dapat menghasilkan sebuah gaya (style) dan
karakteristik yang menjadi iklan pada subjek
Beberapa tipe huruf yang dikatakan oleh
Wirya bahwa memiliki kesan tertentu, yaitu: kesan kuat, lembut, berat, ringan,
jelita, dan masih ada banyak lagi lho sobat,
3. Ilustrasi
Ilustrasi pada karya desain
komunikasi visual dibedakan menjadi 2, yaitu:
- · ilustrasi yang dapat diperoleh dengan menggunakan tangan atau menggambar
- · ilustrasi yang dapat diperoleh oleh kamera atau fotografi.
Wirya pada (1999:32) mengatakan
bahwa ilustrasi itu bisa mengungkapkan sesuatu baik secara lebih cepat akurat
dan lebih efektif dari pada tekas.
Sedangkan Menurut Pudjiastuti
Ilustrasi ini meiliki Fungsi-fungsinya, untuk membantu dalam mengkomunikasikan
sebuah pesan secara cepat dan tepat, untuk mempertegas sebuah judul dari terjemahannya sehingga suasana menjadi
penuh dengan emosional dari sebuah gagasan seakan-akan hidup atau lebih nyata,
Ilustrasi juga gambaran yang tidak dapat dibaca dan mengarang sebuah cerita
seperti gambar dan tulisan informasi yang memikat pada Ilustrasi, sehingga
pesan lebih terkasan karena gambar lebih mudah diingat oleh pembaca dari pada
kata-kata.
4. Simbolisme
Simbolisme lebih sangat efektif
lagi apa bila digunakan Sebagai sarana informasi dan komunikasi dalam
menjembatani beragam perbedaan-perbedaan bahasa yang sering digunakan oleh
masyarakat, karena Simbolisme ini sifatnya
universal dibandingkan dengan menggunakan kata-kata atau bahasa. Bentuk
Simbolisme yang lebihh efektif kompleks dari simbol ialah logo, Logo dimiliki
dari sebuah perusahaan karena logo itu sendiri harus lebih mampu mencerminkan
sebuah citra, Visi/Misi, jenis, serta objektivitasnya berbeda dengan yang
lainnya.
Farbey sendiri menyatakan bahwa
Banyaknya iklan yang terdapat pada elemen-elemen grafis yang tidak cuman hanya
terdapat ilustrasi saja, tetapi juga terdapat muatan grafis yang sangat lebih
penting contohnya: sebuah logo perusahaan atau logo merek, sebuah simbol
perusahaan, atau sebuah ilustrasi produk.
5. Warna
Sebuah Elemen yang penting dapat
memberi pengaruh pada sebuah desain ialah Warna, Pemilihan suatu warna dan
pengolahan atau Menghubungkan satu dengan lainnya juga dapat memberikan suatu
kesan atau image yang khas dan mempunyai karakter yang unik, karena sifat
disetiap warna itu berbeda-beda.
Warna dinyatakan oleh Danger
bahwa Warna merupakan salah satu dari dua unsur yang memiliki penghasilan daya
tarik visual dan sesungguhnya warna itu lebih sangat berdaya tarik dari emosi
bukan dari akal.
6. Animasi
Serangkaian gambar bergerak atau
dapat dikatakan juga sebagai Animasi, khusus nya pada multimedia akan
mengakibatkan kesan yang tersendiri bagi sobat yang melihatnya.
konsep dari animasi menurut
istanto ialah menggambarkan atau mendesain gambar bergerak sehingga dapat
mendukung dengan tampilan Animasi yang lebih dinamis.
Animasi digolongkan menjadi dua
teknis dalam pembuatannya , yaitu:
·
Animasi dua dimensi (2D), merupakan karakter
animasi yang berkesan dari datar (flat), baik itu secara karakter ataupun
warnanya.
·
Animasi tiga dimensi (3D),Animasi yang telah
dibuat dan bisa dilihat dari beberapa sudut-sudut pandang mata dan terdapat
kesan yang mendalam atau berdimensi ruang.
Dalam sebuah desain multimedia
Penggunaan animasi dapat dijadikan dalam tampilan yang menjadi lebih menarik
dan dinamis. Pada kebutuhan animasi tergantung pada Pemilihan jenis animasi
yang digunakan sehingga desain yang dihasilkan sangat lebih efektif dan
efisien.
7. Suara
Elemen pendukung pada suara dapat
digunakan sebagai suasana iteraksi yang lebih menghidupkan atau nyata. Suara
dapat dibedakan menjadi dua oleh multimedia interaktif, yaitu: suara utama dan
suara pendukung.
Suara utama ialah suara yang mengikuti
pengguna selama interaksi yang sedang berlangsung hingga selesai,
Suara pendukung merupakan suara yang berada
pada bagian-bagian tombol-tombo Suara.
Sumber :
https://usm.itb.ac.id/Prodi/174.htm
http://e-journal.uajy.ac.id/7103/3/2TA13262.pdf
http://claudia.budiharto.net/?p=394
http://www.menggaliilmu.com/2016/12/7-macam-elemen-desain-komunikasi.html
Thursday, November 15, 2018
- 5:59 PM
- 0 Comments
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global.
Pada awalnya, media desain grafis hanya terbatas pada media cetak dwi matra (dua dimensi). Namun, perkembangannya semakin tidak terbendung, bahkan justru merambah ke dunia multimedia (diantaranya audio dan video). Desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah peradaban manusia saat ditemukan tulisan dan mesin cetak. Pada tahun 1447, Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan dengan model tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland, Jerman, untuk menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa.
Pada perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan teknik cetak Lithografi. Berbeda dengan mesin cetak Guterberg yang memanfaatkan teknik cetak tinggi, teknik cetak lithografi menggunakan teknik cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara air dengan minyak. Nama lithografi tersebut dari master cetak yang menggunakan media batu litho. Teknik ini memungkinkan untuk melakukan penggambaran secara lebih leluasa dalam bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan dilakukannya pemisahan warna. Sehingga masa ini mendukung pesatnya perkembangan seni poster.
Pada saat ini adanya mesin cetak dan komputer juga merupakan dua hal yang secara signifikan mempercepat perkembangan penggunaan seni desain grafis hingga akhirnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain. Desain grafis, seperti disiplin ilmu lainnya juga terkait dengan teknologi di berbagai tingkatan. Teknologi mempengaruhi bagaimana desain yang diproduksi dan juga mempengaruhi perkembangan dalam gaya, seni dan masyarakat secara keseluruhan, yang pada gilirannya tercermin dalam bentuk desain. Teknologi juga menawarkan desainer berbagai media untuk proyek-proyek mereka.
Perkembangan Desain Grafis di berbagai media
Perkembangan desain grafis dipacu oleh kesadaran yang makin tinggi pada efektivitas bahasa rupa (visual) dalam komunikasi masa kini. Bila pada awal munculnya mesin cetak abad ke-15 istilah bidang ini adalah “graphic arts”yang masih dikonotasikan dengan seni, maka abad ke-20 istilahnya menjadi “graphic communication” atau juga “visual communication”. Hal ini menggambarkan peranan komunikasi sebagai kunci profesi dalam bidang ini. Dahulu desain grafis hanya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia. Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain. Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.
Pengaruh kebudayaan dan teknologi dalam membuat Desain Pemodelan Grafis
Ada banyak cara untuk Desainer menyampaikan arti dan informasi dalam desain grafis diantaranya adalah melalui budaya atau adat – adat setempat, dikarenakan budaya – budaya setempat mempunyai banyak nilai – nilai, sejarah, dan bahasa yang dapat diambil manfaatnya, seperti pengunaan simbol atau tokoh pahlawan nasional.Teknologi pun juga berperan penting dalam membuat desain pemodelan grafis dan dapat mempengaruhi bagaimana desain tersebut diproduksi dan teknologi yang lebih maju dapat mempercepat dan mempermudah kita untuk membuat desain pemodelan grafis dan teknologi menawarkan desainer berbagai media yang ada untuk mengerjakan proyek – proyek mereka salah satu contohnya seperti software.
Desain Pemodelan Grafis dari segi Interaksi Manusia dan Komputer
Interaksi manusia dan komputer (bahasa Inggris: human–computer interaction, HCI) adalah disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan komputer yang meliputi perancangan, evaluasi, dan implementasi antarmuka pengguna komputer agar mudah digunakan oleh manusia dan Ilmu ini berusaha menemukan cara yang paling efisien untuk merancang pesan elektronik. Sedangkan interaksi manusia dan komputer sendiri adalah serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan komputer yang keduanya saling memberikan masukan dan umpan balik melalui sebuah antarmuka untuk memperoleh hasil akhir yang diharapkan.
desain pemodelan grafis sangat dibutuhkan dalam interaksi antara manusia dengan komputer, dengan menggunakan visual interaksi orang awam pun dapat dengan mudah mengoperasikan sistem komputer tersebut.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi
https://id.wikipedia.org/wiki/Interaksi_manusia-komputer
http://aliffathurr.blogspot.co.id/2017/09/pengaruh-teknologi-terhadap_65.html?view=timeslide
http://fastilistia.blogspot.co.id/2015/11/pengaruh-teknologi-terhadap.html
http://lolololzzz.blogspot.co.id/
Monday, October 29, 2018
- 2:56 AM
- 0 Comments
A. Pengertian Desain dan Pemodelan Grafik
Desain
Menurut wikipedia, desain diartikan
sebagai suatu seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif
lainnya. Dari pengertian tersebut dapat terlihat bahwa desain merupakan suatu
gambaran atau suatu pola yang akan memiliki tujuan untuk menghasilkan sesuatu.
Sebagai contoh adalah desain suatu baju. Desain tersebut berbentuk pola gambar
yang dibuat oleh seorang desainer. Desain baju tersebut dibuat guna memenuhi
keinginan seseorang untuk sebuah baju yang akan dibuat sesuai keinginan dia.
Desain tersebut dibuat agar mempermudah proses pembuatan baju tersebut.
Pemodelan
Pemodelan merupakan tahap dimana akan
dibentuk suatu obyek. Obyek yang dibuat dan di desain akan dibentuk seolah-olah
benar-benar nyata. Dengan proses desain, obyek tersebut akan dibuat secara 3
dimensi. Proses pemodelan ini memerlukan perancangan dengan beberapa langkah
saat pembuatannya. Misalnya menentukan obyek apa yang akan dibuat, metode apa
yang akan digunakan, serta animasi apa yang sesuai dengan tujuan pembuatan
obyek tersebut.
B. Prinsip dan Unsur Desain Grafik
Kesederhanaan
Banyak pakar desain grafis menyarankan prinsip ini dalam pekerjaan desain. Hal ini sangat logis demi kepentingan kemudahan pembaca memahami isi pesan yang disampaikan. Dalam penggunaan huruf sebuah berita misalnya. Huruf judul (headline), subjudul dan tubuh berita (body text) sebaiknya jangan menggunakan jenis font yang ornamental dan njilimet, seperti huruf blackletter yang sulit dibaca. Desainer grafis lazim juga menyebut prinsip ini sebagai KISS (Keep It Simple Stupid). Prinsip ini bisa diterapkan dengan penggunaan elemen ruang kosong (white space) dan tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris. Seperlunya saja.
Banyak pakar desain grafis menyarankan prinsip ini dalam pekerjaan desain. Hal ini sangat logis demi kepentingan kemudahan pembaca memahami isi pesan yang disampaikan. Dalam penggunaan huruf sebuah berita misalnya. Huruf judul (headline), subjudul dan tubuh berita (body text) sebaiknya jangan menggunakan jenis font yang ornamental dan njilimet, seperti huruf blackletter yang sulit dibaca. Desainer grafis lazim juga menyebut prinsip ini sebagai KISS (Keep It Simple Stupid). Prinsip ini bisa diterapkan dengan penggunaan elemen ruang kosong (white space) dan tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris. Seperlunya saja.
Keseimbangan
Keseimbangan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual. Prinsip keseimbangan ada dua, yaitu: keseimbangan formal (simetris) dan keseimbangan informal.
Keseimbangan formal memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh, yakin dan bergengsi. Keseimbangan formal juga menyinggung mengenai konsistensi dalam penggunaan berbagai elemen desain. Semisal wana logo. Dalam desain kartu nama desain dibuat dengan full color (F/C). Tetapi dengan pertimbangan agar desain lebih variatif dan tidak membosankan, maka pada media desain yang berbeda Anda membuat logo tersebut dengan warna duotone. Nah, pada kondisi ini, gagasan variasi desain sebaiknya tidak diperlukan. Apa jadinya kalau logo tersebut adalah logo sebuah produk barang. Konsistensi juga sangat diperlukan sebagai kesan identitas yang melekat pada sebuah merek produk. Kita tidak mau konsumen sampai lupa pada produk yang dijual. Sedangkan keseimbangan informal bermanfaat menghasilkan kesan visual yang dinamis, bebas, lepas, pop, meninggalkan sikap kaku, dan posmodernis.
Kesatuan
Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Contohnya adalah ilustrasi, garis dan teks diberi raster sehingga memberikan kesan kesatuan terhadap pesan yang dimaksud.
Penekanan (aksentuasi)
Penekanan dimaksudkan untuk menarik
perhatian pembaca, sehingga ia mau melihat dan membaca bagian desain yang
dimaksud. Kalau dalam konteks desain surat kabar ini bisa dilakukan dengan
memberikan kotak raster atas sebuah berita. Hal ini akan mengesankan pentingnya
berita itu untuk dibaca oleh pembaca. Atau juga membesarkan ukuran huruf pada
judul berita, sehingga terlihat jauh berbeda dengan berita lainnya. Penekanan
juga dilakukan melalui perulangan ukuran, serta kontras antara tekstur, nada
warna, garis, ruang, bentuk atau motif.
Irama (repetisi)
Irama merupakan pengulangan unsur-unsur
pendukung karya seni. Irama merupakan selisih antara dua wujud yang terletak
pada ruang, serupa dengan interval waktu antara dua nada musik beruntun yang sama.
Desain grafis mementingkan interval ruang atau kekosongan atau jarak antar
obyek. Misalnya jarak antarkolom. Jarak antar teks dengan tepi kertas, jarak
antar 10 foto di dalam satu halaman dan lain sebagainya.
Berikut merupakan unsur-unsur desain grafis:
Garis (Line)
Sebuah garis adalah unsur desain yang
menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lainnya. Garis
dapat diartikan sebagai goresan pensil, pena, atau mouse dalam komputer dan
lain sebagainya. Garis tidak mengenal istilah kedalaman (depth), dan
hanya memiliki ketebalan dan panjang, oleh sebab itu garis sering dimaknai
sebagai elemen satu dimensi. Bentuk garis memiliki banyak variasi, bentuk garis
itu sendiri biasanya dapat memaknai penggunaanya. contoh penggunaan garis misalnya:
Garis lurus, garis lurus biasanya diidentikan dengan kesan kaku, variasi
ini biasanya digunakan sebagai simbol formalitas.
·
Garis lengkung, penggunaan garis lengkung biasanya memberikan kesan lembut
dan luwes.
·
Garis zigzag, garis zigzag sering dimaknai sebagai garis yang keras
sekaligus dinamis.
·
Garis tidak beraturan, garis ini bisanya menimbulkan kesan fleksibel dan
informal.
·
Garis horizontal, horizontal melambangkan kesan pasif.
·
Garis vertikal, vertikal sering dimaknai sebagai bentuk garis yang memiliki
kesan stabil.
·
Garis diagonal, garis ini dapat diartikan sebagai makna aktif, dinamis dan
menarik perhatian.
penggunaan garis sendiri dapat
memberikan perbedaan dalam perasaan dan juga dalam menstimulus ataupun
mengeksekusi sebuah gagasan atau ide. Misalnya saja dengan mengubah tekanan,
lekukan, ketebalan, akan menimbulkan hasil yang berbeda. Penggunaan garis dalam
desain komunikasi visual tidak terikat dengan aturan dam pakem tertentu,
karena pada dasarnyagaris merupakan sebuah elemen visual yang dapat dipakai
dimana saja.
Dalam penggunaanya, sebuah garis perlu
diperhitungkan secara cermat, sehingga tidak terkesan asal-asalan dan
dipaksakan. Penggunaan variasi garis yang sangat bagus akan menambah unsur
estetika dan kenyamanan untuk orang yang melihat. Karena tujuan dari desain
komunikasi visual sendiri adalah untuk menyajikan informasi baik verbal maupun
visual agar dapat sampai dengan mudah, menyenangkan, sekaligus mengesankan.
Desainer grafis sering kali juga menggunakan unsur garis sebagai ilustrasi.
Bidang (Shape)
Bidang atau biasanya juga disebut shape merupakan
segala bentuk apapun yang memiliki dimensi tinggi dan lebar bidang dapat berupa
bentuk-bentuk geometris seperti (lingkaran, segitiga, segiempat, elips,
setengah lingkaran, dan sebagainya) dan bentuk-bentuk yang tidak beraturan.
Bidang geometris memiliki kesan yang formal, sedangkan bidang non geometris
memiliki kesan yang lebih dinamis dan tidak formal.
Tekstur (Texture)
Dalam desain grafis tekstur adalah nilai
halus dan kasarnya sebuah benda, atau juga bisa disebut nilai raba.
Penggunaanya dapat dimayakan untuk memberikan visual yang berkesan dan berkarakter.
Dalam sebuah desain komunikasi visual tekstur sering digunakan untuk mengatur
keseimbangan dan kontras. Pada prakteknya tekstur sering dikategorikan sebagai
corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit, kayu,
dan sebagainya. Penggunaan tekstur dalam desain grafis juga biasanya sering
diaplikasikan pada latar desain atau sering kita sebut background desain.
Ruang (Space)
Ruang atau space merupakan jarak anatara
suatu bentuk dengan bentuk yang lainnya, yang pada desain grafis biasanya dapat
dijadikan sebagai unsur pemberi efek estetika desain. Dalam pengertian desain
grafis area yang kosong yang berada diantara elemen-elemen visual juga dianggap
sebagai elemen desain. Bidang kosong dimaksudkan untuk menambah kesan nyaman
dan “istirahat” serta memberikan kesan tekanan kepada objek visual yang ada
dalam sebuah desain.
Ukuran (Size)
Ukuran adalah unsur lain dalam desain
grafis yang mendefinisikan besar kecilnya suatu objek. Unsur ini digunakan
untuk memperlihatkan objek manakah yang kita mau tonjolkan karena dengan
menggunakan unsur ini seorang desainer grafis akan dapat menciptakan kontras
dan penekanan (emphasis) pada objek desain sehingga orang akan
tahu skala prioritas objek yang akan dilihat terlebih dahulu dibandingkan yang
lainnya, misalnya saja untuk ukuran suatu judul akan lebih besar dari skala
objek yang lainnya.
Warna (Colour)
Warna adalah elemen dari unsur desain
grafis yang menjadi penarik perhatian paling utama. Penggunaan warna yang tepat
akan berbanding lurus dengan kualitas, citra, keterbacaan, dan penyampaian
pesan dalam desain tersebut. semisal adalah untuk penggunaan warna yang lembut
akan memancarkan kesan romantis, kedamaian, dan kenyamanan. Sedangkan
warna-warna tegas dan terang akan memberi kesan dinamis. Menghindari memadukan
warna yang salah adalah sangat penting untuk menjauhi penafsiran yang salah
oleh orang yang melihatnya.
C. Contoh Software Desain Grafik
1. Adobe
Ilustrator
Kelebihan adobe illustrator:
·
Fitur gabungan dari coreldraw maupun photoshop hanya saja dibuat lebih
simple
·
Resolusi hasih akhir tinggi
·
sangat cocok untuk illustrasi, logo, dan vector image lainnya.
·
Garis terlihat jelas dan di bantu dengan guide rules
·
mampu untuk load file besar, diatas 50mb.
·
hasil cetakan dengan resolusi tinggi
·
Warna lengkap dan lebih halus
·
Ukuran file setelas di save lebih kecil
·
Terintegrasi dengan software adobe yang lain, seperti adobe photoshop, dll.
Dan kekurangannya:
·
meskipun fitur lengkap tapi untyuk pekerjaan me layout memnjadi sangat
riber
·
Hasil akan terlihat datar jika tidak di otak atik lagi
·
gambar tidak terlihat realistis
·
Tidak terlalu baik penggunaan fitur power clip-nya.
2. Blender
Kelebihan Blender 3D
·
Tidak membutuhkan ruang kapastias yang banyak
·
Software Open Source, jadi dapat dijalankan di operating sistem Linux
·
Tidak berat saat melakukan render
·
Dan mudah untuk digunakan
Kelemahan Blender 3D
·
Tool yang dimiliki tidak lengkap seperti 3D Max
·
Tampilan cukup berantakan
·
Semua proses dilakukan dengan manual
3. Adobe After Effect
Kelebihan Adobe After Effect
·
Dukungan
efek yang melimpah
·
Dukungan
native untuk arsitektur CPU 64-bit
·
Dukungan
Keyframe dan Scripting
Kekurangan Adobe After Effects
·
Butuh waktu lebih lama untuk belajar
·
Dibutuhkan ketelitian dalam pengoperasian Software
·
Dibutuhkan PC berspesifikasi tinggi
Sumber :