Monday, December 3, 2018
- 12:44 AM
- 0 Comments
A. Pengertian Desain Komunikasi
Visual
Desain Komunikasi Visual (DKV) adalah
cabang ilmu desain yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif,
teknik dan media dengan memanfaatkan elemen-elemen visual ataupun rupa untuk
menyampaikan pesan untuk tujuan tertentu (tujuan informasi ataupun tujuan
persuasi yaitu mempengaruhi perilaku). Yang menarik dari sini adalah seorang
sarjana DKV harus bisa mengolah pesan tersebut secara efektif, informatif dan
komunikatif.
Banyak hal-hal mendasar yang dipelajari di
program studi DKV. Mengembangkan bentuk bahasa visual (bermain gambar),
mengolah pesan (bermain kata) keduanya untuk tujuan sosial maupun komersial,
dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada kelompok lainnya. Visual
berwujud kreatif dan inovatif, sementara inti pesan harus komunikatif, efisien
dan efektif saling mendukung agar tersampaikan dengan baik pada sasaran.
B. Sejarah Desain Komunikasi
Visual
Pada zaman
pra-sejarah manusia telah mengenal dan telah mempraktekkan komunikasi secara
visual. Lukisan-lukisan yang
ditemukan dalam gua
sejarah merupakan permulaan manusia
menerapkan komunikasi visual
kepada manusia lainnya. Kemudian
berkembang lebih maju lagi dengan bentuk komunikasi visual lain seperti
hieroglyphics, tulisan, prasasti,dan buku.
Pada
tahun 1447, Johannes
Guttenberg menciptakan teknologi
mesin cetak. Pada awalnya teknik cetak
ini membuat tulisan
dan gambar pada
satu halaman atau papan
kayu saja. Namun
dalam perkembangannya mesin
ini digunakan pada satuan huruf saja, lalu disusun menjadi suatu kalimat.
Penemuan ini menjadi perkembangan
yang mutakhir pada
saat itu dan menjadi
titik balik kebangkitan Eropa.
Pada
tahun 1797, Aloys
Senefelder menciptakann teknik
cetak baru yaitu Lithografi. Teknik cetak ini
memanfaatkan prinsip saling tolak air dan media batu litho. Teknik ini
memungkinkan untuk meggambar lebih luas dalam bentuk blok-blok yang
besar dan dimungkinkan dilakukannya pemisahan
warna dalam menggambar poster.
Penemuan ini memulai masa kejayaan dari poster.
C. Perbedaan Desain Komunikasi
Visual dengan Seni Murni
Desain Komunikasi Visual seperti yang sudah
dijelaskan pada sub materi diatas memiliki perbedaan dengan Seni Murni, dimaa
Seni murni merupakan ekspresi jiwa yang bersifat individual, subjektif, dan
lebih ditujukan kepada kepuasan terhadap karya, bukan terhadap fungsi.
Hal itu lah yang membuat desain
komunikasi visual berbeda dengan seni murni. Sebuah karya seni lebih bersifat
ekspresif dan tidak punya tujuan secara umum. Seni bersifat individual dan
berorientasi kepada ekspresi dan kepuasan dari pembuatnya (seniman). Sedangkan
desain grafis berorientasi kepada kegunaan atau fungsinya. Desain grafis yang
baik akan dilihat dari seberapa besar impact dari karya yang dihasilkannya.
Sebagai contoh, bandingkan sebuah lukisan
dengan sebuah poster. Lukisan tidak mengajak siapapun untuk melakukan apapun.
Lukisan hanya menggambarkan sesuatu yang bisa dinilai bebas dari berbagai sudut
pandang. Namun berbeda dengan poster. Poster ditujukan untuk menyampaikan suatu
pesan kepada massa. Dan tingkat keberhasilannya pun dilihat dari seberapa baik
massa terpengaruh dengan poster tersebut.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa desain
komunikasi visual dan seni murni adalah suatu hal yang berbeda. Desain
komunikasi visual adalah seni yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang
banyak dalam bentuk tampilan visual. Sedang seni murni adalah ekspresi jiwa
yang bersifat individual, subjektif, dan lebih ditujukan kepada kepuasan
terhadap karya, bukan terhadap fungsi.
D. Elemen - elemen Desain
Komunikasi Visual
Elemen-elemen desain komunikasi visual
Menurut Christine Suharto Cenadi sendiri pada (1999:5) mengatakan bahwa
Elemen-elemen yang trdapat pada desain komunikasi visual terdiri dari 7 Elemen
di antaranya ialah: Layout, Tipografi, Ilustrasi, Simbolisme, Warna, Animasi,
Suara. Elemen-elemen ini juga bisa berkembangan
dengan penggunaan suatu media dan perkembangan di jaman teknologi,
Berikut Elemen-elemennya:
1. Layout (Tata Letak Perwajahan)
Layout Menurut Graphic Art Encyclopedia
pada (1992:296) mengatakan bahwa Layout ialah Setingan yang dapat dilakukan
dengan menggunakan sebuah buku, majalah, atau bentuk publikasi lainnya,
sehingga teks dan ilustras yang sobat buat sesuai dengan bentuk yang
dihasilkan. In English: “Layout is arrangement of a book, magazine, or other
publication so that and illustration follow a desired format”.
2. Tipografi
Tipografi Menurut Frank Jefkins sendiri
pada (1997:248) ialah:
Tipografi yang Seninya memiliki
huruf, dari sebuah bilangan ribuan jumlah rancangan atau sejenis hurf desain
yang telah tersedia, menghubungkan jenis-jenis huruf yang berbeda,
menghubungkan beberapa jumlah kata yang dimiliki ruangan yang trsedia, dan
memberi tanda pada naskah sebagai proses typesetting, dengan memakai ketebalan
serta ukuran huruf yang berbeda. Tipografi yang lebih efektif menuju pada
keterbacaan dan keunikan, dan dapat menghasilkan sebuah gaya (style) dan
karakteristik yang menjadi iklan pada subjek
Beberapa tipe huruf yang dikatakan oleh
Wirya bahwa memiliki kesan tertentu, yaitu: kesan kuat, lembut, berat, ringan,
jelita, dan masih ada banyak lagi lho sobat,
3. Ilustrasi
Ilustrasi pada karya desain
komunikasi visual dibedakan menjadi 2, yaitu:
- · ilustrasi yang dapat diperoleh dengan menggunakan tangan atau menggambar
- · ilustrasi yang dapat diperoleh oleh kamera atau fotografi.
Wirya pada (1999:32) mengatakan
bahwa ilustrasi itu bisa mengungkapkan sesuatu baik secara lebih cepat akurat
dan lebih efektif dari pada tekas.
Sedangkan Menurut Pudjiastuti
Ilustrasi ini meiliki Fungsi-fungsinya, untuk membantu dalam mengkomunikasikan
sebuah pesan secara cepat dan tepat, untuk mempertegas sebuah judul dari terjemahannya sehingga suasana menjadi
penuh dengan emosional dari sebuah gagasan seakan-akan hidup atau lebih nyata,
Ilustrasi juga gambaran yang tidak dapat dibaca dan mengarang sebuah cerita
seperti gambar dan tulisan informasi yang memikat pada Ilustrasi, sehingga
pesan lebih terkasan karena gambar lebih mudah diingat oleh pembaca dari pada
kata-kata.
4. Simbolisme
Simbolisme lebih sangat efektif
lagi apa bila digunakan Sebagai sarana informasi dan komunikasi dalam
menjembatani beragam perbedaan-perbedaan bahasa yang sering digunakan oleh
masyarakat, karena Simbolisme ini sifatnya
universal dibandingkan dengan menggunakan kata-kata atau bahasa. Bentuk
Simbolisme yang lebihh efektif kompleks dari simbol ialah logo, Logo dimiliki
dari sebuah perusahaan karena logo itu sendiri harus lebih mampu mencerminkan
sebuah citra, Visi/Misi, jenis, serta objektivitasnya berbeda dengan yang
lainnya.
Farbey sendiri menyatakan bahwa
Banyaknya iklan yang terdapat pada elemen-elemen grafis yang tidak cuman hanya
terdapat ilustrasi saja, tetapi juga terdapat muatan grafis yang sangat lebih
penting contohnya: sebuah logo perusahaan atau logo merek, sebuah simbol
perusahaan, atau sebuah ilustrasi produk.
5. Warna
Sebuah Elemen yang penting dapat
memberi pengaruh pada sebuah desain ialah Warna, Pemilihan suatu warna dan
pengolahan atau Menghubungkan satu dengan lainnya juga dapat memberikan suatu
kesan atau image yang khas dan mempunyai karakter yang unik, karena sifat
disetiap warna itu berbeda-beda.
Warna dinyatakan oleh Danger
bahwa Warna merupakan salah satu dari dua unsur yang memiliki penghasilan daya
tarik visual dan sesungguhnya warna itu lebih sangat berdaya tarik dari emosi
bukan dari akal.
6. Animasi
Serangkaian gambar bergerak atau
dapat dikatakan juga sebagai Animasi, khusus nya pada multimedia akan
mengakibatkan kesan yang tersendiri bagi sobat yang melihatnya.
konsep dari animasi menurut
istanto ialah menggambarkan atau mendesain gambar bergerak sehingga dapat
mendukung dengan tampilan Animasi yang lebih dinamis.
Animasi digolongkan menjadi dua
teknis dalam pembuatannya , yaitu:
·
Animasi dua dimensi (2D), merupakan karakter
animasi yang berkesan dari datar (flat), baik itu secara karakter ataupun
warnanya.
·
Animasi tiga dimensi (3D),Animasi yang telah
dibuat dan bisa dilihat dari beberapa sudut-sudut pandang mata dan terdapat
kesan yang mendalam atau berdimensi ruang.
Dalam sebuah desain multimedia
Penggunaan animasi dapat dijadikan dalam tampilan yang menjadi lebih menarik
dan dinamis. Pada kebutuhan animasi tergantung pada Pemilihan jenis animasi
yang digunakan sehingga desain yang dihasilkan sangat lebih efektif dan
efisien.
7. Suara
Elemen pendukung pada suara dapat
digunakan sebagai suasana iteraksi yang lebih menghidupkan atau nyata. Suara
dapat dibedakan menjadi dua oleh multimedia interaktif, yaitu: suara utama dan
suara pendukung.
Suara utama ialah suara yang mengikuti
pengguna selama interaksi yang sedang berlangsung hingga selesai,
Suara pendukung merupakan suara yang berada
pada bagian-bagian tombol-tombo Suara.
Sumber :
https://usm.itb.ac.id/Prodi/174.htm
http://e-journal.uajy.ac.id/7103/3/2TA13262.pdf
http://claudia.budiharto.net/?p=394
http://www.menggaliilmu.com/2016/12/7-macam-elemen-desain-komunikasi.html