A. Pengertian Desain dan Pemodelan Grafik
Desain
Menurut wikipedia, desain diartikan
sebagai suatu seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif
lainnya. Dari pengertian tersebut dapat terlihat bahwa desain merupakan suatu
gambaran atau suatu pola yang akan memiliki tujuan untuk menghasilkan sesuatu.
Sebagai contoh adalah desain suatu baju. Desain tersebut berbentuk pola gambar
yang dibuat oleh seorang desainer. Desain baju tersebut dibuat guna memenuhi
keinginan seseorang untuk sebuah baju yang akan dibuat sesuai keinginan dia.
Desain tersebut dibuat agar mempermudah proses pembuatan baju tersebut.
Pemodelan
Pemodelan merupakan tahap dimana akan
dibentuk suatu obyek. Obyek yang dibuat dan di desain akan dibentuk seolah-olah
benar-benar nyata. Dengan proses desain, obyek tersebut akan dibuat secara 3
dimensi. Proses pemodelan ini memerlukan perancangan dengan beberapa langkah
saat pembuatannya. Misalnya menentukan obyek apa yang akan dibuat, metode apa
yang akan digunakan, serta animasi apa yang sesuai dengan tujuan pembuatan
obyek tersebut.
B. Prinsip dan Unsur Desain Grafik
Kesederhanaan
Banyak pakar desain grafis menyarankan prinsip ini dalam pekerjaan desain. Hal ini sangat logis demi kepentingan kemudahan pembaca memahami isi pesan yang disampaikan. Dalam penggunaan huruf sebuah berita misalnya. Huruf judul (headline), subjudul dan tubuh berita (body text) sebaiknya jangan menggunakan jenis font yang ornamental dan njilimet, seperti huruf blackletter yang sulit dibaca. Desainer grafis lazim juga menyebut prinsip ini sebagai KISS (Keep It Simple Stupid). Prinsip ini bisa diterapkan dengan penggunaan elemen ruang kosong (white space) dan tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris. Seperlunya saja.
Banyak pakar desain grafis menyarankan prinsip ini dalam pekerjaan desain. Hal ini sangat logis demi kepentingan kemudahan pembaca memahami isi pesan yang disampaikan. Dalam penggunaan huruf sebuah berita misalnya. Huruf judul (headline), subjudul dan tubuh berita (body text) sebaiknya jangan menggunakan jenis font yang ornamental dan njilimet, seperti huruf blackletter yang sulit dibaca. Desainer grafis lazim juga menyebut prinsip ini sebagai KISS (Keep It Simple Stupid). Prinsip ini bisa diterapkan dengan penggunaan elemen ruang kosong (white space) dan tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris. Seperlunya saja.
Keseimbangan
Keseimbangan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual. Prinsip keseimbangan ada dua, yaitu: keseimbangan formal (simetris) dan keseimbangan informal.
Keseimbangan formal memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh, yakin dan bergengsi. Keseimbangan formal juga menyinggung mengenai konsistensi dalam penggunaan berbagai elemen desain. Semisal wana logo. Dalam desain kartu nama desain dibuat dengan full color (F/C). Tetapi dengan pertimbangan agar desain lebih variatif dan tidak membosankan, maka pada media desain yang berbeda Anda membuat logo tersebut dengan warna duotone. Nah, pada kondisi ini, gagasan variasi desain sebaiknya tidak diperlukan. Apa jadinya kalau logo tersebut adalah logo sebuah produk barang. Konsistensi juga sangat diperlukan sebagai kesan identitas yang melekat pada sebuah merek produk. Kita tidak mau konsumen sampai lupa pada produk yang dijual. Sedangkan keseimbangan informal bermanfaat menghasilkan kesan visual yang dinamis, bebas, lepas, pop, meninggalkan sikap kaku, dan posmodernis.
Kesatuan
Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Contohnya adalah ilustrasi, garis dan teks diberi raster sehingga memberikan kesan kesatuan terhadap pesan yang dimaksud.
Penekanan (aksentuasi)
Penekanan dimaksudkan untuk menarik
perhatian pembaca, sehingga ia mau melihat dan membaca bagian desain yang
dimaksud. Kalau dalam konteks desain surat kabar ini bisa dilakukan dengan
memberikan kotak raster atas sebuah berita. Hal ini akan mengesankan pentingnya
berita itu untuk dibaca oleh pembaca. Atau juga membesarkan ukuran huruf pada
judul berita, sehingga terlihat jauh berbeda dengan berita lainnya. Penekanan
juga dilakukan melalui perulangan ukuran, serta kontras antara tekstur, nada
warna, garis, ruang, bentuk atau motif.
Irama (repetisi)
Irama merupakan pengulangan unsur-unsur
pendukung karya seni. Irama merupakan selisih antara dua wujud yang terletak
pada ruang, serupa dengan interval waktu antara dua nada musik beruntun yang sama.
Desain grafis mementingkan interval ruang atau kekosongan atau jarak antar
obyek. Misalnya jarak antarkolom. Jarak antar teks dengan tepi kertas, jarak
antar 10 foto di dalam satu halaman dan lain sebagainya.
Berikut merupakan unsur-unsur desain grafis:
Garis (Line)
Sebuah garis adalah unsur desain yang
menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lainnya. Garis
dapat diartikan sebagai goresan pensil, pena, atau mouse dalam komputer dan
lain sebagainya. Garis tidak mengenal istilah kedalaman (depth), dan
hanya memiliki ketebalan dan panjang, oleh sebab itu garis sering dimaknai
sebagai elemen satu dimensi. Bentuk garis memiliki banyak variasi, bentuk garis
itu sendiri biasanya dapat memaknai penggunaanya. contoh penggunaan garis misalnya:
Garis lurus, garis lurus biasanya diidentikan dengan kesan kaku, variasi
ini biasanya digunakan sebagai simbol formalitas.
·
Garis lengkung, penggunaan garis lengkung biasanya memberikan kesan lembut
dan luwes.
·
Garis zigzag, garis zigzag sering dimaknai sebagai garis yang keras
sekaligus dinamis.
·
Garis tidak beraturan, garis ini bisanya menimbulkan kesan fleksibel dan
informal.
·
Garis horizontal, horizontal melambangkan kesan pasif.
·
Garis vertikal, vertikal sering dimaknai sebagai bentuk garis yang memiliki
kesan stabil.
·
Garis diagonal, garis ini dapat diartikan sebagai makna aktif, dinamis dan
menarik perhatian.
penggunaan garis sendiri dapat
memberikan perbedaan dalam perasaan dan juga dalam menstimulus ataupun
mengeksekusi sebuah gagasan atau ide. Misalnya saja dengan mengubah tekanan,
lekukan, ketebalan, akan menimbulkan hasil yang berbeda. Penggunaan garis dalam
desain komunikasi visual tidak terikat dengan aturan dam pakem tertentu,
karena pada dasarnyagaris merupakan sebuah elemen visual yang dapat dipakai
dimana saja.
Dalam penggunaanya, sebuah garis perlu
diperhitungkan secara cermat, sehingga tidak terkesan asal-asalan dan
dipaksakan. Penggunaan variasi garis yang sangat bagus akan menambah unsur
estetika dan kenyamanan untuk orang yang melihat. Karena tujuan dari desain
komunikasi visual sendiri adalah untuk menyajikan informasi baik verbal maupun
visual agar dapat sampai dengan mudah, menyenangkan, sekaligus mengesankan.
Desainer grafis sering kali juga menggunakan unsur garis sebagai ilustrasi.
Bidang (Shape)
Bidang atau biasanya juga disebut shape merupakan
segala bentuk apapun yang memiliki dimensi tinggi dan lebar bidang dapat berupa
bentuk-bentuk geometris seperti (lingkaran, segitiga, segiempat, elips,
setengah lingkaran, dan sebagainya) dan bentuk-bentuk yang tidak beraturan.
Bidang geometris memiliki kesan yang formal, sedangkan bidang non geometris
memiliki kesan yang lebih dinamis dan tidak formal.
Tekstur (Texture)
Dalam desain grafis tekstur adalah nilai
halus dan kasarnya sebuah benda, atau juga bisa disebut nilai raba.
Penggunaanya dapat dimayakan untuk memberikan visual yang berkesan dan berkarakter.
Dalam sebuah desain komunikasi visual tekstur sering digunakan untuk mengatur
keseimbangan dan kontras. Pada prakteknya tekstur sering dikategorikan sebagai
corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit, kayu,
dan sebagainya. Penggunaan tekstur dalam desain grafis juga biasanya sering
diaplikasikan pada latar desain atau sering kita sebut background desain.
Ruang (Space)
Ruang atau space merupakan jarak anatara
suatu bentuk dengan bentuk yang lainnya, yang pada desain grafis biasanya dapat
dijadikan sebagai unsur pemberi efek estetika desain. Dalam pengertian desain
grafis area yang kosong yang berada diantara elemen-elemen visual juga dianggap
sebagai elemen desain. Bidang kosong dimaksudkan untuk menambah kesan nyaman
dan “istirahat” serta memberikan kesan tekanan kepada objek visual yang ada
dalam sebuah desain.
Ukuran (Size)
Ukuran adalah unsur lain dalam desain
grafis yang mendefinisikan besar kecilnya suatu objek. Unsur ini digunakan
untuk memperlihatkan objek manakah yang kita mau tonjolkan karena dengan
menggunakan unsur ini seorang desainer grafis akan dapat menciptakan kontras
dan penekanan (emphasis) pada objek desain sehingga orang akan
tahu skala prioritas objek yang akan dilihat terlebih dahulu dibandingkan yang
lainnya, misalnya saja untuk ukuran suatu judul akan lebih besar dari skala
objek yang lainnya.
Warna (Colour)
Warna adalah elemen dari unsur desain
grafis yang menjadi penarik perhatian paling utama. Penggunaan warna yang tepat
akan berbanding lurus dengan kualitas, citra, keterbacaan, dan penyampaian
pesan dalam desain tersebut. semisal adalah untuk penggunaan warna yang lembut
akan memancarkan kesan romantis, kedamaian, dan kenyamanan. Sedangkan
warna-warna tegas dan terang akan memberi kesan dinamis. Menghindari memadukan
warna yang salah adalah sangat penting untuk menjauhi penafsiran yang salah
oleh orang yang melihatnya.
C. Contoh Software Desain Grafik
1. Adobe
Ilustrator
Kelebihan adobe illustrator:
·
Fitur gabungan dari coreldraw maupun photoshop hanya saja dibuat lebih
simple
·
Resolusi hasih akhir tinggi
·
sangat cocok untuk illustrasi, logo, dan vector image lainnya.
·
Garis terlihat jelas dan di bantu dengan guide rules
·
mampu untuk load file besar, diatas 50mb.
·
hasil cetakan dengan resolusi tinggi
·
Warna lengkap dan lebih halus
·
Ukuran file setelas di save lebih kecil
·
Terintegrasi dengan software adobe yang lain, seperti adobe photoshop, dll.
Dan kekurangannya:
·
meskipun fitur lengkap tapi untyuk pekerjaan me layout memnjadi sangat
riber
·
Hasil akan terlihat datar jika tidak di otak atik lagi
·
gambar tidak terlihat realistis
·
Tidak terlalu baik penggunaan fitur power clip-nya.
2. Blender
Kelebihan Blender 3D
·
Tidak membutuhkan ruang kapastias yang banyak
·
Software Open Source, jadi dapat dijalankan di operating sistem Linux
·
Tidak berat saat melakukan render
·
Dan mudah untuk digunakan
Kelemahan Blender 3D
·
Tool yang dimiliki tidak lengkap seperti 3D Max
·
Tampilan cukup berantakan
·
Semua proses dilakukan dengan manual
3. Adobe After Effect
Kelebihan Adobe After Effect
·
Dukungan
efek yang melimpah
·
Dukungan
native untuk arsitektur CPU 64-bit
·
Dukungan
Keyframe dan Scripting
Kekurangan Adobe After Effects
·
Butuh waktu lebih lama untuk belajar
·
Dibutuhkan ketelitian dalam pengoperasian Software
·
Dibutuhkan PC berspesifikasi tinggi
Sumber :
No comments:
Post a Comment